Jumat, 10 Oktober 2008

Pulang PPL, Mahasiswa Pendidikan 2005 Tancap Gas Skripsi

Baru saja pulang dari praktik mengajar di sekolah-sekolah Jawa Timur, mahasiswa Pendidikan 2005 langsung disodori formulir ajuan judul oleh JBSI. Mahasiswa tampak sibuk untuk mencari judul sebagai syarat isi formulir. Mereka antusias dengan ajuan skripsi. Bahkan, ada yang mendahului ajuan itu dengan memberikan proposal kepada dosen yang dipandang dapat memberikan masukan penyempurnaan.

Tiap mahasiswa diminta untuk mengajukan dua judul skripsi alternatif dan tiga calon pembimbing skripsinya. Kemudian, tim skripsi JBSI akan menentukan pembimbing dan judul yang layak untuk ditulis berdasarkan perkembangan keilmuan saat ini. Judul yang sudah ditentukan itu bisa jadi berubah setelah bertemu dengan dosen pembimbing tetapnya. "Mekanisme itu diberikan untuk memenuhi proporsi jumlah dosen dengan jumlah mahasiswa yang mengajukan skripsi", kata Suyatno, selaku ketua JBSI.

Sebaiknya, mahasiswa langsung menulis proposal kemudian menyeminarkan sehingga dapat tetap waktu dalam menempuh perkuliahan di JBSI. "Penyakit malas harus dihindari", tambah Pak Yatno, begitu panggilan sehari-hari. "Kami sekarang rajin ke perpustakaan untuk intip skripsi kaka kelas dan membaca beberapa buku acuan untuk persiapan skripsi ini", kata Nia, mahasiswa 2005 itu.

Mahasiswa Sastra Indonesia juga tidak mau ketinggalan. Mereka juga mengajukan alternatif judul dan calon dosen pembimbing setelah PKL di berbagai lembaga kehumasan dan media massa. Selamat menulis skripsi.

2 komentar:

serba-serbi mengatakan...

biasa aja tuh

serba-serbi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.